Senin, 06 Oktober 2008

Bricks Kitchen and Lounge

Bricks Kitchen and Lounge
Sensasion of Taste
Rachmat Nugraha

Siang itu, Bricks Kitchen and Lounge yang berlokasi di Plaza Semanggi lantai 10 masih sepi pengunjung. Hanya beberapa meja yang diduduki pengunjung, sementara lainnya masih kosong. Feri dan Muchtar Alamsyah, pengelola lounge menyambut kedatangan kami dengan ramah.
Sangat unik, itulah kesan pertama yang muncul ketika memasuki area lounge. Dindingnya terbuat dari batu bata yang dibiarkan alami tanpa plesteran dengan motif yang berbeda di setiap dindingnya. Saat mata memandang ke atas, terlihat bola-bola lampu menghiasi langit-langit ruangan dipadu dengan kain berwarna merah muda semakin menambah cantik ruangan. Tak hanya itu, dapur yang menyatu dengan ruangan membuat kami dapat melihat langsung para koki beraksi menyiapkan hidangan untuk pengunjung. Konsep ini dipilih memang bukan tanpa alasan. Selain menyesuaikan dengan namanya, konsep ini dipilih juga untuk memberikan kesan alami dan unik.
"Biar terkesan natural dan menarik", kata Chef Tatang, panggilan akrab Muchtar Alamsyah.
Nuansa alami memang terasa kental dalam setiap sudut ruangan. Selain itu, deretan meja kecil dan sofa membuat suasana lebih nyaman, tenang, dan terasa layaknya di rumah sendiri.
Dalam hidangan makanan dan minuman, Bricks Kitchen and Lounge juga menawarkan banyak pilihan khas dari Intercontinental hingga Asia. Mulai dari Deep Fried Cheese Salad yang sangat cocok untuk dijadikan sebagai appetizer, Double Beef Medallion yang bentuknya mirip dengan medali dan dijamin mengundang selera, Three Chicken Wing, pizza, hingga nasi bakar dan sate kambing muda khas Bricks yang merupakan menu favorit di lounge yang launching pada 14 Februari lalu itu. Untuk minuman, menu yang tersedia antara lain Bricks Smoothies, Rock Roll, Mi Cara Es Su Cana, dan Bricks Flamin.
Beruntung kami mendapatkan kesempatan mencicipi sate kambing muda khas Bricks. Sekilas, tak ada yang istimewa dari makanan itu. Yang membedakan hanyalah tungku berisi bara arang yang digunakan sebagai wadah sate untuk menjaga agar sate tetap panas. Keistimewaannya baru terasa ketika kami menyantapnya. Daging kambing terasa begitu empuk dan lembut di mulut. Benar-benar menggoyang lidah. Awalnya kami mengira daging kambing direndam dengan nanas muda atau daun pepaya agar empuk. Tapi, ternyata tidak. Menurut Chef Tatang, kambing yang sudah dipotong hanya digantung untuk melemaskan otot-otot yang tegang pada saat pemotongan dan sedikit ramuan bumbu, sehingga daging kambing akan empuk dengan sendirinya.
"Cara ini sudah banyak digunakan di restorant-restoran di luar negeri" tuturnya.
Untuk anda yang suka menyantap sate dengan saus bumbu kacang, jangan khawatir. Walau sate kambing di Bricks hanya dihidangkan dengan saus bumbu kecap, tapi mereka akan dengan senang hati memenuhi keinginan anda.
Usai menikmati sate kambing yang khas dari Bricks, kami lalu mencoba Bricks Smoothies, minuman favorit pengunjung. Rasanya sangat beda dan menyegarkan. Sensasi rasa sontak muncul saat kita mulai meneguknya. Pantas saja jika minuman hasil paduan dari jus mangga, orange, dan strawberry dengan campuran ice cream vanilla dan yoghurt itu menjadi pilihan hampir setiap pengunjung yang datang.
Bagi anda yang suka minuman beralkohol, anda dapat mencoba sensasi dari Mi Cara Es Su Cana yang dibuat dari campuran vodka, gin, tequila, dan tujuh macam alkohol. Atau Bricks Flamin yang terbuat dari rum, vodka, triple sec, blue curacao, dan cambuco. Dijamin, anda akan mendapatkan sedikit tendangan ketika meminumnya.
Jika anda ingin merasakan suasana natural dan unik, anda bisa datang ke lounge yang buka dari pukul 10.00 hingga 12.00 untuk weekdays dan pukul 10.00 hingga 02.00 dini hari saat weekend ini. Bricks Kitchen and Lounge yang memadukan suasana yang unik dan natural dengan hidangan lezat memang cocok dijadikan pilihan untuk makan, hang out, dan meeting. (ditulis untuk edisi perdana Halo Jakarta)

Tidak ada komentar: