Senin, 06 Oktober 2008

Meraih Kenikmatan Lewat Cigar

Meraih Kenikmatan Lewat Cigar

Written by Rachmat Nugraha

Aroma yang sangat khas begitu terasa saat memasuki ruangan di salah satu sudut Hotel Shangri-la, Jakarta. Benar-benar menyengat hidung. Dan yang pasti, ini bukanlah aroma dari rokok biasa. Bau khas ini berasal dari cerutu atau biasa disebut cigar, yang memiliki ukuran dan warna yang sangat berbeda dari rokok pada umumnya. Maklum saja, ruangan itu merupakan tempat berkumpulnya para penggemar cigar di Jakarta. Sebagian orang menyalurkan hobi untuk melepas kepenatan dengan menghisap cigar di tempat itu. Hobi ini seakan selalu jadi pilihan utama untuk mengisi waktu luang bagi mereka. ”Nyigar itu nikmat,” ucap mereka. Rasa nikmat itu semakin terasa ketika melakukannya sambil santai bersama orang-orang yang memiliki hobi sejenis dalam satu komunitas.

Cigar memang memiliki nilai tersendiri. Menghisap cigar terlihat sangat berkelas dibanding menghisap rokok biasa. Harganya pun cukup mahal, membuat tidak sembarang orang dapat menghisap cigar.

“Harga per batang paling murah 40 ribu untuk jenis macanudo cafĂ© uscott hingga 550 ribu untuk jenis Cuaba Diademas,” tutur Imran, manajer Club Macanudo Cigar Divan.

Menurut manajer klub yang menerapkan sistem member ini, cerutu ada 3 jenis yakni ringan, medium dan keras. Untuk para pemula biasanya mereka memilih yang ringan atau medium, setelah terbiasa barulah mereka memilih yang keras.

Cerutu itu sendiri terdiri dari filler, binder dan wrapper, di mana setiap bagiannya sangat berpengaruh terhadap kualitas cerutu itu sendiri. Cerutu yang berkualitas sudah barang tentu terdiri dari bahan-bahan yang bagus, seperti pembungkus dan daun tembakau yang sangat bagus. Begitu pun proses pembungkusan, cerutu yang dibungkus dengan bantuan mesin biasanya memiliki cita rasa yang kalah baik dibandingkan yang handmade.

Hingga saat ini, cerutu buatan Kuba masih menempati peringkat nomor 1 dari segi kualitas dan cita rasa, disusul cerutu buatan Republik Dominika. Meski begitu, cerutu Indonesia ternyata juga menjadi salah satu cigar yang popular di Eropa dan Amerika dengan handmade cigarnya yang bertitle Montague yang kini telah menjadi cerutu langka, karena telah berhenti diproduksi pada tahun 2000.

Menikmati Cigar

Cigar terkenal dengan baunya yang bisa membuat pusing kepala bagi mereka yang kurang suka. Karena itu, biasanya para penggemar cigar selalu mencari tempat yang nyaman untuk menikmati cigar dan tidak mengganggu orang lain.

Di Jakarta sendiri, saat ini sudah mulai menjamur klub-klub cerutu yang siap memanjakan para penggemar cigar, salah satunya adalah Club Macanudo Cigar Divan yang terletak di lantai dasar Hotel Shangri-la. Klub ini, selain menjadi tempat kongkow-kongkow para penggemar cerutu, juga sebagai distributor untuk hotel-hotel bintang lima yang menyediakan cigar lounge. Di samping itu, klub yang berdiri sejak tahun 2001 ini juga menyediakan accessories dan perlengkapan cigar yang sangat lengkap.

"Macanudo Cigar Divan didirikan untuk mengakomodir para penggemar cerutu di Jakarta yang tingkat pertumbuhan lumayan meningkat," tutur Imran.

Syarat untuk menjadi member di Macanudo Cigar Divan cukup mudah. Anda cukup membayar registrasi sebesar 1,5 juta untuk Reguler dan 5 juta untuk Gold. Begitu anda registrasi, anda langsung mendapatkan 1 botol Civas Regall 18 years old untuk Reguler dan 2 botol Civas Regall 18 years old untuk Gold.

Imran menambahkan, banyak keuntungan yang didapat dengan menjadi member di Macanudo Cigar Diva, antara lain untuk yang Reguler akan mendapatkan potongan harga sebesar 20% pembelian minimal 25 stick atau satu kotak cerutu, diskon 10 % untuk tiap pembelian satu batang cerutu, minuman, dan accessories. Sedangkan untuk yang Gold, akan mendapatkan potongan harga sebesar 25% pembelian minimal 25 stick atau satu kotak cerutu, diskon 15 % untuk tiap pembelian satu batang cerutu, minuman, dan accessories. Selain itu, klub dengan ruangan yang terkesan homey itu juga selalu mengundang member dalam setiap event yang diadakan oleh Macanudo Cigar Divan. (ditulis untuk edisi perdana Halo Jakarta)

Tidak ada komentar: