Senin, 06 Oktober 2008

DJ Pat, Ikon DJ Wanita di Indonesia

DJ Pat, Ikon DJ Wanita di Indonesia

Written By Rachmat Nugraha

Patricia Hadi adalah nama lengkapnya. Ia populer dengan panggilan DJ Pat dan merupakan salah satu ikon DJ wanita di Indonesia. Kesuksesannya sebagai seorang Disc Jockey wanita sekarang membuat dirinya sangat terkenal di kalangan clubbers di tanah air. DJ Pat mulai menapaki karirnya di dunia hiburan pada tahun 2002. Kala itu, ia ditawari main dalam sebuah acara yang diadakan di Medan oleh kawannya. Sejak itu, publik mengenalnya sebagai DJ Pat.

“Awalnya tertarik waktu aku masih sekolah di luar negeri. Kebetulan waktu itu teman sekamarku seorang DJ, jadi aku suka iseng mainin alatnya. Begitu pulang ke Jakarta sekitar tahun 2001 aku baru mulai belajar serius, dan tahun 2002 akhirnya aku memantapkan diri sebagai seorang DJ. Menurutku keren aja jadi DJ karena bisa ngontrol crowd,” tuturnya kepada Halo Jakarta.

Bintang wanita berparas cantik ini pun semakin bersinar saat bergabung dengan Spinach, sebuah manajemen DJ yang dikelola oleh DJ Riri. Kini ia pun dianggap sebagai salah satu pelopor hadirnya DJ wanita di Indonesia. Namun, ia membantah. Menurutnya, jauh sebelum ia sudah ada DJ wanita yang lebih dulu hadir. Hanya saja saat itu masih sedikit yang terangkat ke permukaan.

"Aku tidak mau disebut-sebut sebagai pelopor DJ wanita, soalnya sebelum aku sudah ada kok," tegasnya.

Menekuni pekerjaan sebagai DJ yang sangat dekat dengan kehidupan malam baginya bukan tanpa masalah. Awalnya seringkali muncul tanggapan miring dari sebagian kalangan. Ditambah lagi dengan stigma yang beranggapan kalau DJ wanita hanya mengandalkan fisik belaka.

“Aku selalu berusaha membuktikan kalau aku punya skill dan akhirnya mereka semua bisa mengakui kemampuanku,” kata wanita berbintang Capricorn itu.

Bagi DJ yang baru menginjak usia 24 tahun ini, para DJ wanita juga memiliki kemampuan yang tak kalah baik dalam meramu musik elektrik yang bisa menggerakkan crowd untuk terus menghidupkan party.

Ia kini bisa berbangga hati. Kemampuannya sebagai seorang DJ telah memberikan atmosfir tersendiri bagi para clubbers. Apalagi jika menyaksikan DJ Pat beraksi di balik turn table.

Pindah Genre

Keinginannya untuk berganti genre bukan tanpa alasan. Menurutnya, R&B yang selama ini sangat kental mempengaruhi permainannya sudah mulai tidak laku lagi di kalangan clubbers. Saat ini yang tengah digandrungi oleh para penikmat musik malam adalah electro dan house.

“Tadinya aku pikir aku bisa bertahan dengan idealismeku, tapi ternyata kini R&B sudah tidak digemari lagi. Jadi, sekarang aku lagi coba pindah ke electro,” cetusnya.

DJ yang sangat mengagumi DJ Riri ini menambahkan, Sebenarnya ia bukan DJ yang identik dengan satu genre musik saja. Saat pertama kali, ia sempat memainkan jenis progresive dan house. Tapi karena banyak permintaan untuknya bermain R&B, ia pun konsisten untuk menjadikan R&B sebagai genre musik pilihannya.

Wanita yang selalu low profile ini mengaku, ia merasa semakin sulit bertahan dengan R&B. Bahkan, job-job pun kian berkurang. “Dulu biasanya aku main 2 sampai 3 kali dalam seminggu, sekarang sebulan paling cuma 2 kali,” keluhnya.

Walau demikian, dirinya tidak berarti menjauh dari genre musik yang sudah identik dengan dirinya itu. Karena menurutnya, beat-beat dari R&B sangat enak. Ia mengaku sangat menikmati permainannya selama ini. (ditulis untuk edisi perdana Halo Jakarta)

2 komentar:

Dj Damsky mengatakan...

bener banget cui cewek nggak boleh kalah nge-dj sama cowok, oke

Dj Damsky mengatakan...

bener banget cui, cewek juga nggak boleh kalah sama cowok soal nge-Dj